Tidak terasa, waktu kian berjalan begitu cepatnya. Hari
ini, genap sudah setahun aku kehilanganmu. Tak tau pasti apakah Allah akan
mempertemukan kita lagi. Menangis.. mungkin itu salah satu cara untuk meluapkan
rasa. Sering sekali dengan cara ini wanita dianggap lemah. Aku tak setuju
akan hal itu. Laki-laki juga pasti menangis jika ia kehilangan orang yang
dicintainya.
Buka
sedikit lembaran lama. Saat aku dan ia masih bersama di SMA. Pulang
sekolah bareng, makan di kantin walaupun beda kelas, iseng-isengan bareng, dan
yang paling aku ingat sampai sekarang ialah saat masak tahu cuka, ia
mengajariku, dan ini merupakan hal yang pertama dan terakhir aku
mencobanya. Kami lebih banyak menghabiskan waktu bersama saat dimasa-masa
ini, itu karena aku sudah tak lagi berada di kota yang sama. Aku pindah ke luar
kota untuk kuliah.
Aku
mengingat saat ia mengantarku ke Bandara. Tubuhnya kelihatan masih sangat
sehat, senyum manisnya manis terpancar dipikiranku. Kami berpelukan beberapa
kali, dan melambaikan tangan. aku dan ia jauh terpisah. Dan pada akhirnya
kesibukan dengan tugas kuliah masing-masing membuat kami tak sering berkomunikasi.
Tapi.
siapa yang menyangka, umur tak sampai beberapa tahun lagi, ia jatuh
sakit. Berjuang untuk melawan penyakitnya. aku sangat merindukannya. tapi Allah
merindukannya lebih dulu. Hati kita akan terus bersama. SAHABAT..