Marriage?? Kamis lalu, Rahmi sahabat semasa SMA ku sampai akhir massa mengajak ku untuk pergi ke Sigli,
karna ada acara antar dara baroe
(pengantin wanita dalam bahasa Aceh) di sana. Sebelumnya, aku pernah mengatakan
kepadanya, bahwa aku ingin sekali kesana, karna aku hanya ingin melihat-lihat
kota Sigli, sekedar ingin tahu saja kupikir.
Singkat cerita, aku sampai disana.
Setelah bersusah payah mendapatkan izin dari orangtua. Tentu saja ama (sebutan bapak dalam bahasa Gayo) keberatan.
Setelah dizinkan, kami pun berangkat setelah ashar. Aku Rahmi beserta keluarga
bersiap untuk berangkat.
Tiba disana sekitar pukul 7. Kulihat
kanan kiri melewati jendela mobil, sepi. Saat sampai di rumah, istirahat sejenak,
lalu ku luruskan kaki sambil memegang handphone, siap untuk mengabari orang
terdekat bahwa sudah sampai tujuan dengan selamat. Terpikir sejenak, seandainya
bisa berjumpa dengannya, pasti pengalaman ini jadi tambah menarik. Ah.. Tapi,
itu tidak mungkin.
Selepas shalat magrib, kami pergi
ke rumah saudara rahmi untuk takziah, lalu kembali pulang, dan prepare untuk tidur. Aku dan Rahmi berusaha
untuk memejamkan mata meskipun sulit, ada saja bahan yang ingin kami bicarakan.
Serasa ingin melampiskan rasa rindu yang telah menggunung ini. Dan kami pun
tertidur.
Esok hari, paginya kami bersiap
untuk pergi antar dara baroe. Jam menunjukkan
pukul 9. Sesampai disana, kami duduk lalu makan siang. Aku penasaran sama
pengantin barunya, aku pun berdiri didepan pintu, senyum mereka merekah, senyum
kebahagian. Turut bahagia ucapku dalam hati.
Terlintas sejenak dipikiran,
seandainya aku yang duduk disitu, apa yang akan terjadi hahaha. Bagiku
pernikahan itu mengerikan, selain itu juga merepotkan. Kalau ditanya kenapa,
tentu mereka sudah tau penyebabnya . Aku paling benci berdandan, rasanya
kepercayaan diriku sirna sudah. Berbeda dengan teman-temanku yang lain, kalau
ditanya komentar tentang pernikahan mereka semua menjawab akan mendesain hari
specialnya itu dengan meriah, lalu ia ingin tampil bak putri kahyangan.
Silahkan ujarku!
Kuku yang dihiasi inai, bulu mata
anti badai dipasang, sanggul penuh bunga tersasak, lalu apalagi, banyak hal
lain yang akan dipakai. Repot! Ini semua belum terbayang dalam pikiran ku. Mereka
semua mengaku bahwa itu adalah hal paling bahagia didunia. Aku mengerti, dan
sebenarnya aku ingin juga punya percaya diri sebagus itu, tapi ya apa boleh
buat, dan ku pikir aku akan memikirkannya lagi nanti. Perjalanan ini masih
terlalu jauh.
Sejujurnya, sebagai wanita tulen,
tentu saja aku ingin tampil berbeda, cantik, dan anggun dihari spesial itu. Apalagi
yang disamping ku orang yang aku cintai dan aku sayangi setia menemani. Dan aku
mau tampil beda! Janji :D hihi