Sore itu, Evi sudah merencanakan
sesuatu hal yang surpise untuk ulang tahun pacarnya besok. Sudah beberapa hari
sebelum hari H kami merencanakan untuk merayakannya di kostku, kalau di kost
mereka katanya nggak asik! Ibu kostnya galak! Seperti udah lama nggak makan
orang hihi. Ia sempat bingung sih kado
apa yang cocok untuk diberikan. Kalau tanya aku, percuma deh, aku cuman bisa
bilang, nggak tau, menurutmu? Yah.. malah balik nanya nantinya. Akhirnya evi
memutuskan untuk merayakan ulang tahunnya dengan memasak masakan kesukaan
pacarnya saja. Semur ayam!! Taraaa..
Oke! Serahkan saja pada mereka-mereka
yang pandai memasak, hehe. Habisnya aku nggak pinter masak sih. Yang ada nih
ntar aku cuman bisa mengacaukan rencana. Sebelum acara makan-makan dimulai,
tentu saja ada acara jahil-jahilannya dulu, nah itu yang buat acara semakin
seru.
Kalau masalah nyusun sebuah
rencana serahkan saja sama kami berenam (Evi, aku, Tia, Lisna, kak Titi, dan
Siska). Dalam sekejap.. jeng..jeng..jeng..! AHA!
Peran utama dari rencana ini tentu
saja Evi. Dan korbannya adalah Bang Manto, pacar Evi. Evi pura-pura sakit,
ceritanya dua hari sebelum acara, Ia sudah tak enak badan. Dan pada hari H nya
Evi sudah kritis, haha. Bukan.. maksudku sudah sedikit parah, berpura-pura tidak
sanggup bangun dan harus segera di bawa ke rumah sakit. Si pacar mulai panik,
kekasihnya sakit, huaa.. prett.. biasa, pasangan muda, alias baru jadian hehe,
berharap semoga terus seperti itu ya. Sementara menunggu pacarnya tiba di
kostku, kami terus menyiapkan makanan dan perangkat-perangkat lainnya
seperti kue ulang tahun yang tak dihiasi
lilin kecil, tetapi lilin besar yang biasa di pakai ketika PLN mematikan lampu.
haha, terburu-buru sih, jadi lupa membeli lilin kecil. Jarak kost kami dengan
pacarnya lumayan bisa dibilang jauh, sekitar satu jam-an jika menempuh pakai
angkot, dan aku rasa kalau hal yang seperti ini pacarnya hanya memerlukan 15
menit untuk bisa menempuhnya. Haha.
“cah ayu.. abang udah mau sampai
ni ya”
Cah ayu sebutan mesra untuk Evi.
Kami semua mulai sembrautan. Panik! Kalau saja pacarnya tiba sebelum semua
perlengkapan lengkap, bisa kacau ni ! Evi buru-buru mandi, semua jadi serba terburu-buru.
Diam-diam kami mengundang dua orang yang beruntung untuk datang ke acara ini.
Hehe. Mereka adalah Jack dan bang Wandi. Mereka tau kok dengan semua rencana
ini.
***
Evi sudah siap untuk acting, meskipun
sebelumnya belum pernah ikut casting. Selimut yang tidak berdosa itu dijadikan
sebagai perlengkap atas semua kebohongannya itu. Ini sedikit menegangkan!
“assalamualaikum..”
“wa’alaikumsalam” jawab kami
Lumayan lama bang Manto duduk di
depan, Evi yang di dalam sudah tak tahan dengan panasnya selimut itu. Aku sudah
tak sanggup rasanya menahan tawa. Akhirnya masuk juga keluhku.
Bang Manto ingin membelikan buah
untuk Evi. Salah satu dari kami di suruh menemani, karena Ia tak tau dimana
pasar yang menjual buah-buahan. Akhirnya aku memutuskan untuk menemani bang
Manto. Buah yang Ia beli ialah buah pir, lalu jus buavita dan bonus freshtea
buatku. Karena hari keburu magrib kami memutuskan untuk shalat dulu, setelah
itu baru acara dilanjutkan kembali.
***
Kini Evi kembali beracting lagi,
dengan wajah dibuat sedemikian susah, bibir seakan-akan tak sanggup untuk
berbicara. Dan dahi dikerut-kerutkan.
“dek, minum dulu jusnya” ujar
bang Manto lembut
Siska,yang melihat langsung
adengan yang romantis itu menjadi iri.haha. kacian, wuek :p . sama dong kita
yaa huhu. Tenang..ntar kita juga bisa kayak gitu, sabar..sabar..
Aku tak sanggup melihat wajah Evi
yang aku pikir actingnya terlalu berlebihan, mau tertawa takut digebuk sama
yang lain. Aku kabur ke tetangga sebelah, dan melampiaskan tertawaku di sana.
Beberapa menit setelah kami semua
merasa cukup untuk mengakhiri acara jail-jailannya, kami menyiapkan hidangan
makanan. Pintu kami tutup. Lilin di nyalakan. Dan 1..2..3..!!
Happy birthday to you… happy birthday to you.. happy birthday.. happy birthday.. happy birthday
bang Manto..
Tepukan tangan dan nyanyian
selamat ulang tahun yang tidak begitu merdu meramaikan acara ini.
“selamat ulang tahun sayang,
jangan marah yaa?” ujar Evi
Bang Manto sedikit tak percaya,
gimana ceritanya.. pacarnya yang sudah mau kritis itu tiba-tiba terlihat segar
bugar sambil membawakan kue ulang tahun untuknya. Senyum manis terpancar dari
bibirnya, mengisyaratkan bahwa dia tak mungkin membunuh kami semua.hahaha.
Acara suap-suapan kue berlangsung,
tidak lupa foto-foto, untuk dokumentasi. Dan kemudian acara makan-makan pun
tiba. Selamat makan ..
Happy birthday bang Manto. :D